DELI SERDANG | MEDIA 24 JAM – Vaksinasi kalangan pelajar SMA/SMK dilaksanakan secara massif di seluruh Provinsi Sumatera Utara sebagai persyaratan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Bahkan untuk program vaksinasi pelajar ini, Presiden RI Joko Widodo pada September 2021 lalu meninjau kegiatan vaksinasi di sejumlah sekolah di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Hal ini dilakukan untuk mempercepat terbentuknya herd immunity (kekebalan kelompok) guna mencegah penyebaran corona virus disease 2019 (covid-19), sehingga kegiatan proses belajar mengajar dapat terlaksana.
Terkait menyuseskan program vaksinasi covid-19, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri I Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang kembali melanjutkan vaksinasi bagi siswanya, Senin (1/11/2021). Pada kegiatan itu, sebanyak 504 siswa mendapat vaksinasi tahap I jenis sinovac. Sebelumnya, SMAN I Batang Kuis sudah menyelenggarakan vaksinasi tahap I yang diikuti 400 siswa, pada 4 Oktober 2021.
“Kabupaten Deli Serdang sudah di level I dan boleh dilaksanakan PTM terbatas. Syaratnya seluruh pelajar harus vaksinasi. Sesuai instruksi Gubernur Sumut melalui Bupati Deli Serdang serta arahan Dinas Pendidikan Deli serdang agar seluruh pelajar SMA/SMK se Deli Serdang sudah divaksinasi untuk persiapan PTM terbatas, maka dilakukan vaksinasi kepada pelajar,”kata Kepala Sekolah SMAN I Batang Kuis, Drs Adi Sumarno, Selasa (2/11/2021).
Kegiatan vaksinasi dosis 1 ini bekerjasama dengan Puskesmas Batang Kuis Deli Serdang dipimpin dr.Aguswan yang sebelumnya sudah memvaksinasi 400 siswa SMAN I Batang Kuis pada 4 Oktober 2021. Kali ini dilanjutkan dengan memvaksin 504 siswa. Secara keseluruhan, sudah 904 siswa SMAN I Batang Kuis yang sudah melaksanakan vaksinasi tahap pertama.
“Semua guru dan pegawai di SMAN 1 Batang Kuis sudah 98 persen divaksin, sisanya yang tidak divaksin karena dalam kondisi sakit. Apabila guru dan pelajar belum vaksin tidak diperbolehkan ikuti PTM, hal ini demi pencegahan penularan covid-19,” imbuh Adi Sumarno.
Dia menambahkan, SMAN 1 Batang Kuis sudah dilengkapi fasilitas prokes di sekolah. Diantaranya wastafel di setiap lokal kelas dan halaman sekolah, alat cek suhu tubuh, jaga kebersihan sekolah serta himbauan agar tetap ikuti protokol kesehatan dan wajib mengenakan masker.
”Siswa yang mengikuti kegiatan PTM dibatasi di dalam kelas, sehingga tidak terjadi kerumunan. Siswa yang masuk ke areal sekolah terlebih dulu dicek suhu tubuhnya dan diwajibkan mengenakan masker selama berada di lingkungan sekolah,”katanya seraya menambahkan, pihaknya memperketat protokol kesehatan agar tidak tercipta klaster covid-19 di sekolah.
Dwi Ipani, salah seorang pelajar SMAN 1 Batang Kuis yang mengikuti vaksinasi mengaku, tak merasakan apapun saat petugas medis memvaksinnya. “Saya gak merasa apapun, tiba-tiba saja sudah selesai disuntik. Saya juga gak merasa ngantuk maupun lemas setelah divaksin,”akunya.
Siswi kelas XI ini sangat mengharapkan agar segera dilaksanakan PTM karena rindu dengan suasana sekolah dan teman-temannya. Meski saat ini PTM sudah dilangsungkan, namun pertemuan masih dibatasi sepekan dua kali. Selebihnya, pelajaran dilakukan secara daring.
“Rasanya ingin sekali belajar normal kembali. Semogalah setelah semua siswa divaksin, boleh belajar tatap muka di dalam kelas, karena rindu teman sekelas, rindu guru serta rindu suasana sekolah,”kata Dwi. (mar)